
Fakta, Pohon Saja Bisa Menjaga Perasaan Masa Kamu Nggak?
Menjaga perasaan terhadap orang lain apalagi yang kita kenal adalah sikap yang baik dan saling menghargai satu sama lain. Ternyata menjaga perasaan itu tidak saja dilakukan manusia, pohon pun ternyata bisa menjaga perasaan mereka dengan pohon didekatnya, Crown Shyness istilah kerennya.
Ya, karena terlena dengan kesejukkan dan susana maka fenomena Crown Shyness ini sering tidak kita sadari keberadaannya. Fenomena Crown Shyness banyak kita temui di lingkungan slot77 pepohon yang besar sampai yang lebat. Ciri khasnya adalah kita bisa melihat antara dedaunan pohon satu dengan daun pohon disebelahnya ada semacam pola ‘jaga jarak’ tidak bersinggungan. Seperti ada pembatas membentuk anak sungai atau pola yang direncanakan.
Penampakkan Crown Shyness akan semakin terlihat dan indah di kondisi cuaca yang cerah dan berawan, dengan cara melihatnya dari sudut bawah pohon sambil mendongakan kepala diantara pepohonan besar tadi. Setelah fokus pada ‘gap’ itu maka mata kita akan mengikuti alur Crown Shyness tadi dan seolah telah menghipnotis kita untuk terus menyusurinya dari titik pertama dan akhirnya akan bertemu dititik yang sama atau malah terus berpindah dan tiba-tiba pandangan kita sudah ada di pohon yang lain.
Dan ternyata para ahli telah mengungkap fenomena sebenarnya Crown Shyness ini salah satu diantaranya adalah untuk memberi ‘penghalang’ hewan atau serangga pemakan daun berpindah dari satu pohon ke pohon yang lainnya.
Fakta yang cukup mengagumkan adalah sesama pohon seolah para ranting atau dedaunan saling mengerti mereka tidak ingin saling ‘bertabrakan’ dan saling memberi kesempatan pohon yang lebih besar meninggi tapi tetap memberikan sinar matahari terhadap pohon yang lebih rendah atau lebih kecil di dekatnya.
Para pepohonan ini seakan berkomunikasi dengan sekitar, mereka berhenti saat merasa sudah cukup, meski tetap ada juga pohonan yang saling tindih tapi terbilang amat jarang. Fenomena Crown Shyness tujuannya tentu agar sama-sama bisa berfotosintesis.
Dan ternyata fenomena Crown Shyness ini tidak hanya menguntungkan para pepohonan saja tapi juga bagi manusia. Keuntungannya adalah kita bisa melihat pemandangan yang unik, bisa menjadi objek fotografi yang menarik. Dan jika kita ingin berimajinasi jarak antara pepohonan tadi seperti membuat pola-pola atau bentuk sesuatu seperti halnya kita berimajinasi terhadap bentuk atau rupa awan.
Baca Juga : Dampak Penebangan Hutan Secara Liar Terhadap Lingkungan

Dampak Penebangan Hutan Secara Liar Terhadap Lingkungan
Indonesia memiliki hutan yang kaya akan keragaman jenis populasi di dalamnya, namun seiring dengan berjalannya waktu Indonesia menjadi hutan yang paling terancam di dunia. Terkikisnya hutan karena benebangan liar menjadikan faktor utama yang diperkirakan 70-75 persen dari kayu yang dipanen ditebang secara liar. Dari perspektif ekonomi, penebangan liar telah mengurangi pendapatan dan devisa Negara serta diperkirakan kerugian Negara mencapai 30 triliyun pertahun. Dilain sisi penebangan liar tersebut dapat mengakibatkan kurangnya resapan air yang dapat mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor.
Dampak penebangan hutan secara liar diantaranya adalah:
Hilangnya kesuburan tanah mengakibatkan tanah menyerap sinar matahari terlalu banyak sehingga menjadi sangat kering dan gersang. Hingga nutrisi dalam tanah mudah menguap. Selain itu, rajaolympus login hujan bias menyapu sisa-sisa nutrisis dari tanah. Oleh sebab itu, ketika tanah sudah kehilangan banyak nutrisi, maka reboisasi menjadi hal yang sulit dan budidaya di lahan tersebut menjadi tidak memungkinkan.
Turunnya sumber daya air juga menjadi bagian dari dampak penebangan hutan secara liar dikarenakan pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus air melalui akar pohon penyerapan air yang kemudian dialirkan ke daun, kemudian menguap dan dilepaskan ke lapisan atmosfer. Ketika pohon ditebang dan daerah tersebut menjadi gersang, maka taka da lagi yang membantu tanah menyerap lebih banyak air, dengan demikian akhirnya menyebabkan terjadinya penurunan sumber daya air.
Punahnya keanekaragaman hayati, meskipun hutan tropis hanya seluas 6% dari permukaan bumi tetapi sekitar 80-90% dari spesies ada di dalamnya. Akibat penebangan liar yang dilakukan secara besar-besaran ada sekitar 100 spesies hewan menurun setiap ari, keanekaragaman hayati dari berbagai daerah hilang dalam skala besar.
Baca Juga : 5 Alasan Tanaman Dapat Tumbuh dengan Baik dan Tips Merawatnya
Mengakibatkan banjir dikarenakan hutan yang bergungsi sebagai penyerap air tidak dapat menyerap dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak ketika hujan lebat terjadi.